Senin, 22 Agustus 2011

IKUT YESUS SAMPAI MATI


Suatu ketika saya didatangi oleh seorang ibu yang mengeluh bahwa semenjak dirinya lebih dekat dengan Tuhan, meskipun hati dan pikirannya terasa jauh lebih tenang dan hidupnya menjadi lebih damai, tetapi tetap saja ada begitu banyak tantangan dan kesulitan yang dia hadapi. Orang-orang di sekitarnya tetap mencemoohkan dia dan mereka selalu memperhati...kan dengan penuh selidik dan curiga, apa yang dia katakan dan kerjakan dalam hidupnya. Dia merasa, seolah-oleh mereka tidak sudi melihat hidupnya bahagia.
Beberapa tahun sebelumnya, dia jatuh ke dalam “perbuatan dosa” yang bukan saja menghancurkan hidupnya, tetapi juga merusakkan masa depan anak-anak dan keluarganya. Hidupnya yang sebelumnya indah menjadi hancur berantakan, keluarganya yang selalu hidup rukun dan damai menjadi tercerai berai karena egoisme dan kenikmatan sesaat. Semua itu berlangsung beberapa saat lamanya sampai dia bertemu dengan seorang temannya yang mengingatkan dia akan kesalahan dan dosa yang dibuatnya dan mengajaknya untuk kembali hidup di jalan yang benar. Tidak mudah bagi dia untuk meninggalkan kehidupannya yang lama, yang menawarkan berbagai impian yang indah. Namun karena tekadnya yang kuat dan dengan bantuan temannya tersebut, akhirnya dia berhasil keluar dari “hidup lamanya” untuk memulai sesuatu yang baru.
Dia merasa begitu bahagia. Tetapi dengan itu persoalannya tidak lantas selesai dengan sendirinya. Malah muncul problem baru. Anak-anak dan keluarganya belum bersedia menerima dia kembali. Teman-teman yang telah menjerumuskan dia ke dalam dosa tidak sudi melihatnya berubah. Dengan berbagai cara mereka meneror dan menyebarkan berita yang menyudutkan dia. Orang-orang di sekitarnya yang dia harapkan dapat membantu dan mendukungnya malah curiga dengan perubahan yang dia alami. Semuanya ini membuat dia putus asa dan kehilangan harapan. Pada saat-saat seperti ini cuma satu yang menguatkan dia, yaitu dukungan luar biasa dari temannya yang telah mengingatkan dan mengajak dia untuk meninggalkan masa lalunya dan terutama sabda Tuhan yang selalu dia baca dalam hidupnya sehari-hari dan dia dengar dalam setiap perayaan ekaristi. Inilah yang meyakinkan dia, bahwa dia tidak salah pilih.
Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, siapakah Dia, menurut pendapat banyak orang. Karena perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan-Nya, apa yang telah dilakukan-Nya kepada orang banyak, ada yang menyebut Dia sebagai Elia, ada yang mengira-Nya Yeremia atau salah seorang Nabi dari jaman dahulu, bahkan ada yang menganggap-Nya sebagai Yohanes Pembaptis yang telah bangkit kembali.
Namun bagi para ‘musuh’ Yesus, bagi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, Dia adalah seorang pengacau dan penghasut. Dia adalah modernist berbahaya dan pengkotbah yang harus dijauhkan dari masyarakat. Pengaruh-Nya di tengah orang-orang Yahudi sungguh mengkuatirkan dan sepak terjang-Nya membahayakan keselamatan bangsa dan agama Yahudi. Itulah Yesus bagi mereka.
Terlepas dari semua pendapat di atas, baik yang memihak maupun yang menolak, bagi Petrus, Yesus adalah Mesias, Dia adalah Kristus, Putera Allah yang hidup. Dia adalah Yang dinanti-nantikan kedatangannya oleh seluruh bangsa Israel. Dia adalah Penyelamat dan Orang yang diharapkan dapat membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi.
Menerima Yesus dalan hidup dan mengakui-Nya sebagai juru selamat, apalagi menjalankan segala perintah-Nya akan mendatangkan keselamatan bagi kita. Akan tetapi dengan menerima, mengakui dan percaya kepada Dia bukan berarti bahwa segalanya akan otomatis menjadi indah. Malah sebaliknya, akan ada begitu banyak orang yang membenci dan menghujat kita, seperti yang dialami oleh si ibu dalam kisah diatas. Karena nama Yesus, kita akan dihina dan diperlakukan dengan tidak adil. Semuanya itu harus kita alami, karena Yesuspun telah sebelumnya diperlakukan seperti itu. Namun kita tidak perlu kuatir. Barangsiapa kuat dan tahan uji serta setia dalam penderitaan tersebut, akan dimuliakan bersama-sama dengan Yesus yang juga telah berhasil mengalahkan semuanya itu dengan kesetiaan-Nya yang luar biasa. „Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar