Senin, 22 Agustus 2011

Tuhan Selalu Berada Di dekat Kita


Perhatikanlah bunga bakungyang tidak memintal dan tidak menenun,namun Aku berkata kepadamu : “ Salomo dalamkemegahannya pun tidak berpakaian seindah bunga itu.”Jadi, jika rumput di ladang yang hari ini ada, dan besokdibuang ke dalam api demikian didandani Allah,terlebih kamu, hai orang yang kurang percaya !(Lukas 12:27-28)

Seorang teman yang seda...ng bertugas ke luar kota baru menyadari dia lupa membawa alat bercukurnya, ketika sedang membenahi kopernya sesaat setelah check-in di hotel. Kebetulan, pihak hotel juga sedang kehabisan stok pisau cukur, karena itu benda tersebut tidak tersedia di kamar mandi hotel pada hari itu. “Ah, sehari tidak bercukur masih OK kok penampilanku “ demikian pikir teman saya. Didalam hati, dia merencanakan untuk membeli pisau cukur dari drug-store ketika rehat makan siang nanti. Tetapi kegiatan hari itu ternyata amat padat, teman saya kembali ke hotel cukup larut malam dan drug-store sudah tutup.“ Tidak apalah, besok ketika rehat kopi aku menyelinap sebentar ke dept. store di seberang jalan, di sana aku akan membeli pisau cukur.”Sayangnya, aktifitas keesokan harinya jauh lebih padat daripada hari sebelumnya, dan teman saya kembali tidak memiliki waktu untuk ke dept. store seberang. 

“ Mudah-mudahan besok aku benar-benar sempat, atau mungkin malam ini sudah ada pisau cukur di kamar hotelku.”  Teman saya berharap didalam hatinya bahwa akan ada satu pisau cukur untuknya hari itu, karena wajahnya sudah mulai terlihat tidak “bersih”. Tetapi malam itu dia masih belum menemukan pisau cukur di kamar mandi hotelnya. Keesokan harinya dia juga kembali menghadapi setumpuk kesibukan dan sampai malam dia tidak bisa menyelinap keluar untuk beli pisau cukur. Meskipun demikian, usai bertugas malam itu, dia tetap menyempatkan diri mampir ke dept. store. Tetapi dia harus kecewa, sebab counter yang menjual peralatan bercukur sudah tutup. Dia lalu memutuskan untuk kembali saja ke hotel dengan berjalan kaki.  Sambil menyeberangi pelataran parkir, dia berkata di dalam hatinya : “ Ya Tuhan, berikanlah aku kesempatan untuk mendapatkan pisau cukur.” Tepat setelah dia selesai membatin didalam hati, dia merasakan kaki kanannya menginjak sesuatu. Dibawah keremangan lampu jalan, dia melihat sebuah benda di atas aspal tepat dibawah kakinya. Teman saya membungkuk dan memungut benda itu. Ternyata sebuah pisau cukur disposable yang masih rapih terbungkus plastik, nampaknya masih baru ! Sebuah kebetulan, atau hadiah dari Tuhan ? Seberapa sering kita menghadapi hal-hal yang sepintas sangat kebetulan tetapi amat berarti buat kita di saat itu ? Sahabatku tentu pernah mengalami kehabisan uang, dan tiba-tiba merasa begitu gembira menemukan selembar lima puluh ribuan sisa membeli buku minggu lalu masih tertinggal di saku celana. Memikirkan seorang teman yang sudah lama tidak bertemu, lalu tiba-tiba ponsel kita berdering dan teman tersebut menelephone. Sahabatku dalam kepanikan karena belum menyelesaikan pekerjaan yang penting, sementara 1 jam lagi Sahabatku masih harus pergi untuk menemui klien yang juga penting. Tetapi tiba-tiba klien tersebut menelephone dan membatalkan janji bertemu pada hari itu.  Apa yang Sahabatku rasakan ?  lega sekali bukan ? karena itu berarti sekarang Sahabatku punya waktu banyak untuk menyelesaikan pekerjaan Sahabatku. Suatu kebetulankah semua itu ? Tidak. Ketahuilah, ketika kita berbicara di dalam hati kita tentang segala kekawatiran, kebutuhan dan keinginan kita dengan mengikut sertakan Tuhan, kita sedang berbicara kepada Tuhan. Teman saya tadi sudah membuktikannya, dia memulai kata-katanya dengan : “ Ya Tuhan ….. “   itu sama dengan kita berdoa didalam hati meminta Tuhan menolong kita. Tuhan pasti akan menjawab doa kita – Dia pasti akan memberikan pertolongan. Karena itu, berdoalah senantiasa, agar kita lebih dekat lagi kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar